Siap Menyambut Kurikulum (Prototipe)

Agus Nurjaman, S Pd. Guru Bahasa Inggris. SMP Negeri 1 Pasirjambu

Oleh: Agus Nurjaman, S Pd. Guru Bahasa Inggris. SMP Negeri 1 Pasirjambu

GAPURANEWS.ID – Berbicara tentang proses pembelajaran maka kita akan mengacu pada sebuah aturan dalam satuan pendidikan tersebut. Pemenuhan standar kurikulum menjadi sebuah acuan dalam proses pembelajaran di setiap satuan pendidikan.

Pemulihan pembelajaran akibat pandemi covid 19 yang berkepanjangan sangat di perlukan untuk lebih menggairahkan para peserta didik dari traumatik pembelajaran daring yang cenderung membosankan. Oleh karena itulah pemerintah sudah mencanangkan kurikulum pemulihan untuk mengatasi kejenuhan di kalangan peserta didik tersebut.

Kurikulum prototipe dianggap sebagai sebuah solusi alternatif terbaik saat ini. Akan tetapi kurikulum ini  bukanlah kebijakan kurikulum baru, melainkan kebijakan pemulihan pembelajaran akibat pandemi Covid-19. Satuan-satuan pendidikan dapat menerapkan kurikulum tersebut mulai 2022 hingga 2024 mendatang untuk kemudian hasilnya dievaluasi. 

Kurikulum pemulihan ini mulai diterapkan pada tahun 2022 seyogyanya di sambut dengan baik oleh setiap masyarakat sekolah. Mengingat kurikulum ini diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk dapat melakukan pemulihan pembelajaran. Maka hasilnya akan dievaluasi setelah dua tahun.

Kurikulum prototipe ini mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa, serta memberikan ruang  lebih luas untuk pengembangan karakter dan kompetensi dasar kepada siswa. Menerapkan pembelajaran berbasis project yaitu pembelajaran yang menggunakan project atau kegiatan sebagai media pembelajaran.

Hal ini bertujuan untuk mengembangkan soft skill dan karakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia, gotong royong, kebinekaan global, kemandirian, nalar kritis, kreativitas). Sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. Materi tidak terlalu padat.

Hal ini dinilai penting agar guru memiliki waktu untuk pengembangan karakter dan kompetensi. Makna fleksibilitas ini bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level) bukan berbasis konten tetapi berbasis kompetensi, dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal. Dengan kata lain menerapkan pembelajaran dengan strategi pembelajaran berdifferensiasi.

Pembelajaran berdiferensiasi (differentiated instruction) adalah proses atau filosofi untuk pengajaran efektif dengan memberikan beragam cara dalam memahami informasi baru bagi semua siswa dalam komunitas ruang kelasnya yang beraneka ragam, termasuk cara untuk: mendapatkan konten; mengolah, membangun, atau menalar gagasan; mengembangkan produk pembelajaran serta ukuran penilaian sehingga semua siswa di dalam suatu ruang kelas memiliki latar belakang kemampuan beragam bisa belajar dengan efektif. Proses mendiferensiasikan pelajaran dilakukan untuk menjawab kebutuhan, gaya, atau minat belajar dari masing-masing siswa.

Memberi keleluasaan pada siswa untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar siswa tersebut. Hal tersebut di atas menjadi penting mengingat selama hampir dua tahun siswa seakan di dikte dengan tugas tanpa bertatap muka dengan guru. Rasanya kurikulum prototipe sangat cocok di terapkan saat ini.