Daerah  

Pj. Bupati Subang Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi dan Rakor Penanggulangan TBC secara Virtual

SUBANG || GAPURANEWS || Penjabat (Pj) Bupati Subang Dr. Drs. Imran, M.Si., MA.Cd Menghadiri briefing staf sekaligus melaksanakan Rakor Pengendalian Inflasi Rutin dan kick off Rakor penanggulangan Tuberkulosis (TBC) melalui Aplikasi Virtual Zoom Meeting dengan Kementerian Dalam Negeri, bertempat di Ruang Rapat Bupati II, Senin, 10 Juni 2024.

Rapat Koordinasi pengendalian inflasi adalah pertemuan rutin yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri dan diikuti secara virtual oleh semua daerah di Indonesia. Tujuannya adalah untuk memantau, mempelajari perkembangan, dan mengendalikan tingkat inflasi di berbagai wilayah di Indonesia melalui berbagai langkah.

Terkait rakor penanggulangan Tuberkulosis (TBC) dari Kemenko PMK menyampaikan bahwa Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang menjadi menyebab kematian terbesar kedua di dunia setelah covid-19, dimana 1,6 juta orang meninggal akibat TBC di tahun 2022. Indonesia saat ini menjadi negara dengan beban kasus TBC terbesar kedua di dunia setelah India dengan estimasi 1.060.000 kasus (global TB Report, WHO, 2023).

Untuk Indonesia, penderita TBC terbanyak berada di Jawa Barat dengan penderita didominasi oleh usia produktif (15-54 tahun) dengan jumlah kematian mencapai 134.000/tahun.

Presentasi penduduk dunia dan Indonesia sekitar 280 juta dengan penderita sebanyak berarti persentase penderita TBC lebih besar dibanding dengan India. Indonesia merupakan negara dengan estimasi kasus dan kematian tertinggi kedua di dunia (2022) dengan estimasi 1.040.000 kasus dengan kematian 134.000 kasus.

PJ Bupati Subang berharap kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Subang sesuai dengan arahan Menko PMK agar melaksanakan penanggulangan TBC dengan konvergensi semua intervensi dan melibatkan semua OPD dan stakeholder relevan.

Penanggulangan tersebut yaitu yang pertama temukan orang terduga dan orang dengan TBC dengan skrining dan tes diganostik ke institusi pendidikan, pesantren tempat kerja, lapas, panti-panti sosial, masyarakat desa agar terlibat aktif serta instansi kesehatan agar memastikan alat bahan diagnostik dan obat-obatan tersedia cukup.

Penanggulangan kedua yaitu dukung orang dengan penderita TBC agar pengobatan berhasil melalui pendampingan minum obat, perbaikan gizi, cegah diskriminasi dan stigma pemberdayaan ekonomi melalui pelatihan bantuan modal dan pendampingan serta dukung perbaikan lingkungan tempat tinggal.

Turut hadir dalam agenda tersebut Sekda Subang H. Asep Nuroni, Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesra, Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Para OPD terkait, serta Kabag Perekonomian Setda Kab. Subang. (Pipit).