KARAWANG | GAPURANEWS || Sabtu 25 Mei 2024 Pasca penggeledahan kantor dan rumah pribadi Sekretaris Daerah Karawang, Acep Jamhuri pada Senin (20/5/2024) oleh penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat, sejumlah publik mulai meragukan pencalonan Acep Jamhuri di Pilkada 2024.
Pasalnya, penggeledahan ini terkait dugaan kasus korupsi tukar guling (ruislag) lahan Mall Ramayana senilai Rp 64 miliar yang akan menyandera pencalonan Acep Jamhuri di Pilkada 2024.
Menyikapi persoalan ini, Kuasa Hukum Sekda, Asep Agustian SH. MH menyampaikan, bahwa Sekda akan bersikap koperatif dan mematuhi proses hukum yang ada.
“Saya tidak ingin mendahului penyidik dengan menyimpulkan Sekda bersalah atau tidak,” tutur Asep Agustian SH.MH (Askun), saat menggelar konferensi pers, Sabtu (25/5/2024).
Menurut Askun, diduga ada aktor intelektual dibalik kasus Ruislag. Kepentingannya tentu saja adalah untuk menggagalkan pencalonan Sekda di Pilkada 2024.
“Ternyata setelah saya cari tahu, ternyata ada otak ini nya (aktor intelektual) yang merasa dekat dengan penyidik, karena kawan sejak SD dan SMP, merasa saudara dekat,” katanya.
“Dia memiliki syahwat untuk menggagalkan pencalonan Acep Jamhuri, maka inilah yang terjadi,” timpalnya.
“Siapapun dia, saya hanya berpesan jangan merasa dekat dengan petinggi (penyidik, red). Karena hukum itu perbuatan, bukan kepentingan,” tegas Askun.
Kepada wartawan, Askun juga menantang bisa menunjukan siapa saja orang-orang berkepentingan yang dimaksud. Karena menururnya, ini semua permainan catur politik yang kotor.
“Maksudnya Ruislag syarat kepentingan politik?,” tanya wartawan.
“Yes! Saya nyatakan yes!,” jawab Askun.
“Saya orang hukum saya paham alurnya. Maka kepada saudara yang mencoba menggagalkan pencalonan Sekda melalui permainan ini, maka saya nyatakan itu kerdil,” katanya.
“Anda kerdil. Saya tegaskan, dengan keadaan seperti ini pun, Acep Jamhuri tetap akan nyalon. Tidak akan gentar, sekali melangkah beliau seorang Acep Jamhuri tetap akan mencalon,” tegas Askun.
Namun demikian, Askun menyayangkan proses penggeledahan yang dilakukan penyidik Kejati Jabar yang terkesan seperti penangkapan teroris.
“Cuma yang sangat disayangkan penggeledahan kemarin seperti menangkap teroris. Polisi membawa senjata laras panjang. Apakah polisi sudah benar?,” tanya Askun.
“Kenapa harus seperti itu. Sehingga PNS yang lain merasa takut. Penggeledahan kantor Sekda harus membawa senjata laras panjang. Emang sekda itu teroris?,” sindirnya.
Yang pasti menurut Askun, saat proses penggeledahan kemarin, Sekda bersikap santai dan koperatif, tidak ada niatan untuk melawan hukum.
“Maka biarkanlah proses hukum itu berjalan. Tetapi saya tegaskan Acep Jamhuri tetap akan nyalon, tidak akan pernah gentar, tidak akan pernah mundur,” tutup Askun, yang juga sebagai Promotor pencalonan Sekda di Pilkada 2024 ( u ,Aditia )