Askun Jengkel dan Tegas Minta PT Pindo Deli 2 Ditutup

KARAWANG | GAPURA NEWS.ID || Asep Agustian, S.H., M.H.mohon di tidak tegas atas kebocoran gas caustic soda di PT Pindo Deli 2 untuk kelima kalinya terjadi pada Sabtu (19/1/2024) yang mengakibatkan ratusan warga keracunan sehingga mendapatkan perawatan di sejumlah rumah sakit dan klinik mendapat kecaman dari sejumlah kalangan tokoh masyarakat.

Pengamat kebijakan sosial dan politik Asep Agustian, S.H., M.H., meminta kepada aparat penegak hukum dan Pemkab Karawang untuk segera menggambil tindakan tegas dengan menutup PT Pindo Deli 2 karena kasus tersebut bukan kali pertama ini terjadi.

“PT Pindo Deli 2 bukan sekali dua kali tiga kali tapi sudah lima kali kebocoran gas caustic soda jadi hampir setiap setahun sekali kebocoran yang menelan korban dari kalangan warga setempat dari penghirupan atau (mungkin nanti) sampai matinya masyarakat di sana,” kata Askun sapaan akrabnya kepada media gapura news.
yang saat itu hadir
Rabu (24/1/2024).

Padahal, lanjutnya, manajemen PT Pindo Deli 2 ketika setiap terjadi kebocoran selalu berjanji dan berjanji bahwa kebocoran itu yang terakhir kalinya.

“Terakhir apanya? Apakah terakhir menunggu kematian (dari warga)? Yang pada akhirnya warga pada mati, nah pada pemberitaan sebelumnya juga saya sudah tegaskan bahwa Pindo Deli 2 ini harus ditutup. Kalau mau pindah ya pindah saja terserah yang sekiranya enggak ada warga di sekitar situ,” ujarnya yang juga sebagai Ketua DPC Peradi kabupaten Karawang

Ia meminta kepada APH dan pemerintah setempat harus serius tangani ini. Jangan lagi terkecoh dengan janji-janji manis yang di keluar kan dari pihak perusahaan bahwa kebocoran kali ini untuk terakhir kalinya.

“Janji itu bohong semua, intinya ya sudah tutu aja semua. Serius lah sedikit, pakai kacamata kuda bagi APH dan Pemkab Karawang, hargai keselamatan warga,” tegasnya.

Askun bertambah jengkel ketika mendengar ada dugaan informasi bahwa pihak perusahaan memberikan kompensasi keracunan warga hanya sebesar Rp50 ribu.

“Kabar yang saya dapatkan dari warga hanya dapat Rp50 ribu. Perusahaan sebesar PT Pindodeli 2 yang produksi kertas hanya di hargai penderitaan warga sebesar itu?” cetusnya.

Askun mempertanyakan, kalau sekiranya keluarga perusahaan itu menghirup gas caustic soda lalu alami kematian atau masuk rumah sakit maukah hanya dengan dihargai Rp50 ribu.

“Pakai otakmu, terancam nyawa itu tidak bisa dibeli seharga itu setiap tahun loh,” tandasnya.

Askun kembali menegaskan bahwa keinginan warga sekitar meminta perusahaan itu untuk ditutup.

Desakan untuk meminta tutup PT Pindo Deli 2 bukan berarti dirinya anti terhadap investasi, tetapi mestinya investasi tersebut jangan sampai mengorbankan keselamatan warga. Kejadian bocornya caustic soda adalah yang kelima kalinya.

“Terus mau dipertahankan terus dengan dihargakan Rp50 ribu? Penghalangan investasi dari mana kalau terus-terusan terjadi seperti ini? Enggak deh kalau pindah ya pindah aja deh, silakan pindah dari daerah Karawang
tegasnya.

Kalau sampai perusahaan itu tidak sampai ditutup, Askun mempertanyakan ada apa dengan APH dan Pemkab Karawang.

“Apakah toh ada tanda kutip, hanya untuk mendapatkan sesuatu dengan mengorbankan masyarakatnya yang kena dampak

Sementara itu, manajemen PT Pindo Deli 2 Adil Teguh ketika dikonfirmasi adanya dugaan kompensasi sebesar Rp50 ribu untuk warga korban terpapar gas caustic soda hingga berita ini rilis belum ada merespo ucap nya, ( u, aditia)