Daerah  

Askun SH MH. Kririk Keberadaan The Window Ikon Taman Karawang Yang Habiskan Dana Milyaran Rupiah tetapi Tidak Terawat

KARAWANG | GAPURANEWS || Taman Badami Inter change depan hotel novotel Karawang Barat, yang dikenal sebagai “The Window” dan diharapkan menjadi ikon Gerbang Karawang oleh mantan Bupati Karawang, Cellica Nurrachadianna, terus menjadi perhatian publik. 

Hal ini dikarenakan kondisi taman yang sangat memprihatinkan, tampak gelap, dan tidak terawat, meskipun telah menghabiskan dana APBD hingga sekitar Rp.1,8 Miliar untuk pembangunan dan penanaman tanaman hias.

Kritik tajam datang dari Asep Agustian SH.,MH., biasa disapa Askun seorang pemerhati politik, pemerintahan, dan kebijakan publik. Saat ditemui awak media di Kantornya, Rabu (20/03/ 2024).
Dia menyoroti kinerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang yang dianggapnya merencanakan dan membangun taman tanpa pertimbangan yang matang, termasuk pemeliharaannya. Akibatnya, taman saat ini lebih banyak ditumbuhi rumput dan ilalang, dengan peralatan penyiraman yang tidak berfungsi.

“Iya, coba kita perhatikan bentuknya hanya bulat saja melingkar, tidak dikasih pagar. Dan tanaman – tanaman hiasnya pun, kenapa saya sebut asal-asalan, karena jelas – jelas tidak dipikirkan bagaimana setelah dibangun untuk pemeliharaannya, sekarang jelaskan, hampir seluruhnya tanaman ditaman itu hanya tinggal rumput dan ilalang saja , alat siram pun tak berfungsi bahkan jika diperhatikan dari jarak dekat, kondisinya berantakan tidak terawat,” cetus Askun.

Lebih lanjut kata Askun, Bangunan utamanya saja, kabarnya mencapai Rp. 6 Miliar, kalau benar, waduh, kok kebangetan banget itu DLHK, coba lihat dimalam hari, malah gak keliatan, gelap. Belum lagi untuk tanaman hias yang habis ditumbuhi rumput, ini APH jangan dibiarkan begitu saja, harus usut tuntas,” ungkapnya.

Asep Agustian mendesak agar Aparat Penegak Hukum (APH) serta Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, untuk turun langsung melihat kondisi taman dan meminta DLHK bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut. 

“Bupati atau Forkopimda kan pasti seringlah lewat Karawang Barat, liat dong, perhatikan, kok Taman The Window kondisinya seperti itu. Peka dong, Bupati dan APH jangan tutup mata, kan kelihatan kalau sedang melintas,” terang Askun.

Dia menegaskan bahwa proyek ini, yang seharusnya menjadi kebanggaan Karawang, harus dibangun dengan perencanaan dan pemeliharaan yang matang, bukan hanya sekedar dibangun tanpa pertimbangan lanjutan.

“Saya mengomentari ini adalah bentuk teguran saya. Bupati harus panggil DLHK, pertanyakan dan saya minta kepada DLHK untuk mempertanggungjawabkan semua pekerjaan itu,” pungkasnya. ( u aditia)