Jelang Pemilu 2024, BPBD Kabupaten Bandung Libatkan Para Nara Hubung Antisipasi Ancaman Bencana Alam

KAB. BANDUNG | GAPURANEWS.ID || Dalam menghadapi Pemilihan Umum 2024, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah memetakan terutama dari jumlah 11.034 TPS (Tempat Pemungutan Suara) harus dipastikan aman dari potensi ancaman bencana alam.

“Tentu kami juga mempersiapkan personil, peralatan kebencanaan, kendaraan dan berkoordinasi dengan berbagai stakeholder yang ada di Kabupaten Bandung,” kata Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama di Soreang, Kamis (4/1/2024) pagi.

Untuk menghadapi Pemilu 14 Februari 2024, BPBD terus melakukan upaya kesiapsiagaan dalam mengantisipasi ancaman potensi bencana alam sekaligus penanganan pasca-bencana alam.

“Hal ini kita laksanakan dalam upaya mensukseskan pelaksanaan Pemilu 2024, dengan harapan pesta demokrasi di Indonesia, khususnya di Kabupaten Bandung berlangsung aman, dan kondusif,” kata Uka Suska.

Uka Suska mengatakan untuk mengantisipasi ancaman potensi bencana alam itu, BPBD terus melakukan koordinasi dan mendapat bantuan dari sejumlah pihak atau stakeholder.

“Kita melibatkan para nara hubung sebanyak 90 orang yang tersebar di sejumlah desa/kelurahan maupun kecamatan se-Kabupaten Bandung. Para nara hubung itu tersebar di daerah-daerah yang rawan bencana banjir, longsor, pergerakan tanah maupun angin puting beliung,” kata Uka Suska.

Untuk menggerakkan partisipasi masyarakat maupun para stakeholder, Uka Suska menyebutkan, BPBD bersinergi dengan Amatir Radio yang tergabung dalam ORARI maupun RAPI di Kabupaten Bandung.
Menurutnya, BPBD juga berkoordinasi dengan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bandung sebagai komunitas kebencanaan dan kemanusiaan.

“FPRB ini juga dilibatkan dalam setiap pelaksanaan sosialisasi potensi ancaman bencana yang melibatkan Ketua RT, RW, apartur desa dan pihak kecamatan setempat yang berada di daerah rawan bencana. Khususnya di kawasan aliran Sungai Citarum maupun anak-anak sungai,” jelas Uka Suska.
Ia juga melibatkan Palang Merah Indonesia (PMI) dan perwakilan organisasi kemanusiaan.

“BPBD dalam penanganan kejadian bencana merasa terbantu dengan kehadiran para nara hubung yang tersebar di desa maupun kecamatan. Termasuk keberadaan Amatir Radio yang tergabung dalam ORARI maupun RAPI serta PMI, FPRB dan lembaga lembaga kemasyarakatan/kemanusiaan. Dimana pada tanggal 14 Februari 2024 akan berlangsung pesta demokrasi yaitu Pemilihan Umum tentu kehadiran mereka sangat dibutuhkan,” tutur Uka Suska.

Ia mengungkapkan dari sejumlah komunitas maupun forum yang dilibatkan dalam antisipasi dan penanggulangan ancaman bencana alam itu, sejumlah perwakilan sempat diundang dalam kegiatan silaturahmi untuk pemantapan kesiapsiagaan dalam upaya menghadapi Pemilu 2024. “Pada pertemuan itu sekaligus dilaksanakan rapat konsolidasi, koordinasi, pembinaan, dan sinergitas dalam
pengurangan risiko bencana serta penanganan bencana
di Wilayah Kabupaten Bandung. Pertemuan itu dilaksanakan di Ruang Rapat BPBD Kabupaten Bandung di Soreang, Rabu 3 Januari 2024,” jelas Uka Suska.

Uka Suska mengatakan dengan adanya rapat koordinasi di antara pihak itu, bisa mewaspadai lebih dini perkembangan di lapangan. “Termasuk para nara hubung bisa menginformasikan atau melaporkan berbagai potensi yang dikhawatirkan terjadi di lapangan. Kita berharap apa yang menjadi kerawanan potensi bencana alam di Kabupaten Bandung tidak terjadi dan betul-betul pelaksanaan Pemilu 2024 berlangsung aman dan kondusif sesuai dengan yang diharapkan masyarakat maupun pemerintah,” tuturnya.***