Taput-gapuranews.id || Penggunaan ratusan juta dana desa (DD) 2023 untuk kegiatan Jalan Usaha Tani (JUT) Desa Simasom Toruan, Kecamata Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) sudah selesai dikerjakan namun pelaksanaan dilapangan banyak kerusakan dan sarat Penyimpangan sehingga perlu diusut Aparatur Pengawas Internal Pemerintah (APIP).
Pengusutan itu dipandang perlu untuk memperjelas dan memastikan duduk persoalan yang timbul selain untuk mengawasi penggunaan anggarannya agar tidak menyalahi aturan.
Pantauan dilapangan, Rabu (8/11) kondisi bangunan rabat beton JUT itu sudah banyak yang patah. Ukuran patahan sendiri juga bervariasi. Dan jika dibiarkan, kondisi proyek tersebut tidak akan bertahan lama.
“Pembangunan JUT tersebut terkesan tidak sesuai spesifikasi rabat yang benar dan RAB. Demikian juga dengan campuran material terkesan tidak sesuai, sehingga dibeberapa titik terlihat sudah patah dan terkelupas,” ujar Ketua Tim Investigasi DPC Serikat Pers Repoblik Indonesia (SPRI) Taput, Bangun MT Manalu kepada sejumlah wartawan saat turun ke lokasi proyek.
Dia juga menilai bahwa proyek itu diduga dikerjakan tidak mengikuti ketentuan spesifikasi teknik, sebab material pada kegiatan tersebut sangat tidak sesuai.
“Kasat mata, pasangan pada rabat beton sepanjang 200 meter lebih itu sangat janggal sehingga perlu dilakukan perbaikan ulang”,ujarnya
Sementara Kades Simasom Toruan R Panggabean yang dihubungi melalui selulernya malah memberi jawaban yang tidak jelas dan emosional.
“Sai hera hamuna nama nampunasa negara on,Hera si Jokowi ho (seperti kalian aja yang punya Negara ini seperti Si Jokowi kau)”, ujar Kades saat dimintai tanggapan soal kegiatan JUT tersebut.
Dia juga berkilah, kalau dirinya selalu melayani wartawan kalau datang ke kantornya.
“Ai molo ro hamu tu kantor, hea dang huadopi? (Kalau datang kalian kekantor, pernah gak kulayani?”, ujarnya marah marah menghindari pertanyaan wartawan seputar proyek JUT tersebut.(Norris H)