KOTA BANDUNG | GAPURANEWS.ID | Saepul Kurniawan S.Pd anggota Program Managemen Office (PMO) Dinas Pendidikan Kota Bandung sekaligus pengelola Kurikulum jenjang SMP saat ditermui di kantornya Jl. Ahmad Yani No. 237 Kota Bandung dengan didampingi Kasi Kelembagaan Dedi K. memberikan informasi tentang implementasi Kurikulum Merdeka khususnya untuk satuan pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bandung pada Media GapuraNews. (Senin, 17 Juli 2023).
Saepul menyampaikan bahwa implementasi Penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah untuk tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama) di Kota Bandung pada prinsipnya sudah hampir 100%, baik di sekolah Negri maupun sekolah swasta yang secara keseluruhan berjumlah 264 sekolah yang terdiri dari 75 sekolah dengan status Negeri dan 189 sekolah yang berstatus Swasta. “memang pada saat ini kurikulum merdeka sifatnya masih opsional tetapi di Kota Bandung pada prinsipnya sudah 100% diterapkan baik itu sekolah sekolah Negri mapun Swasta,” ucapnya menjelaskan.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran yang secara resmi ditetapkan oleh sekolah baik waktu dan materi belajar untuk diikuti siswa selama proses kegiatan belajar. Peserta didik diberikan cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. “Implementasi Kurikulum Merdeka adalah untuk memulihkan pembelajaran demi mewujudkan transformasi pendidikan di Indonesia ke arah yang lebih baik. Pada Kurikulum Merdeka, guru dapat mengenali potensi murid lebih dalam guna menciptakan pembelajaran yang relevan,” ungkapnya.
Saepul lebih jauh menjelaskan, bahwa ada tiga pilihan implementasi Kurikulum Merdeka Jalur Mandiri yang bisa diaplikasikan, yakni Mandiri Belajar, Mandiri Berubah dan Mandiri Berbagi. Berikut penjelasan dari masing-masing pilihan:
- Mandiri Belajar
Pilihan Mandiri Belajar memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan saat menerapkan Kurikulum Merdeka beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan pada satuan pendidikan. - Mandiri Berubah
Mandiri Berubah memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan saat menerapkan Kurikulum Merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan. - Mandiri Berbagi
Pilihan Mandiri Berbagi akan memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar.
Satuan pendidikan ada yang dipilih menjadi sekolah penggerak yang terdiri dari angkatan 1, 2, 3 selanjutnya ke sekolah imbas. Ada satuan pendidikan yang dipilih menjadi pilot projek sebagai satuan pendidikan rujukan dengan kewajiban untuk berbagi ilmu dalam implementasi kurikulum merdeka untuk sekolah lainnya.
“Kurikulum Merdeka itu adalah cara belajar yang bersifat bebas terjadwal dengan tetap pada panduan pembelajaran, salah satunya bentuknya berbagi video. Guru dituntut untuk bisa bikin materi berbasis digital.” imbuhnya.
Diakhir wawancara, Saepul menyampaikan pesan, “setiap satuan pendidikan khususnya Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-kota Bandung untuk lebih mendalami dan memahami kurikulum merdeka secara komprehensif, tidak parsial, agar capaian pembelajaran dan kinerja sekolah dapat terlaksana dengan baik yang akan tercermin melalui rapor pendidikan sekolah,” pungkasnya. (Jerinsen Panggabean)