GAPURANEWS.ID | CIMAHI | Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi melalui Dinas Kesehatan meminta warga untuk tetap waspada terhadap penyebaran Demam Berdarah Dangue (DBD). Meskipun tren kasusnya kini cenderung melandai.
Kepala Seksi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Romi Abdurakhman mengatakan hingga Juni 2023, ada 123 kasus DBD di Kota Cimahi. Dimana 2 orang di antaranya meninggal dunia.
“Untuk kasus dari Januari sampai Juni, itu tercatat ada 123 kasus DBD. Itu tersebar di semua wilayah Kota Cimahi, terutama Melong, Cipageran, Cigugur Tengah,” terang Romi pada Jumat (7/7/2023).
Dia mengatakan, tren kasus DBD tahun ini sendiri cenderung mengalami penurunan dibandingkan dua tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2021, pihaknya mencatat ada 712 warga Kota Cimahi yang terkena DBD dengan kasus kematian ada 22 orang.
Kemudian tahun 2022 ada 675 orang yang terserang DBD dengan kasus kematian 14 orang. “Jadi tren kasus ya akan turun tahun ini. Ada beberapa kemungkinan penyebabnya, apakah karena populasi nyamuk turun atau memang tidak terlaporkan atau memang jenis virus sama dengan tahun 2021,” ungkap Romi.
Meskipun tren kasusnya cenderung menurun, namun pihaknya meminta warga tetap waspada mengingat cuaca yang tidak menentu seperti saat ini bisa memicu perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti. Pihaknya meminta warga tetap melakukan pencegahan seperti memberantas sarang nyamuk.
“Nyamuk itu di tutup akua aja bisa berkembang biak dan lebih hidup di dalam rumah. Jadi usahakan jangan ada genangan air sekecil apapun,” ujarnya. ***