PATURAY TINEUNG : SMPN 2 Tanjungsari, Gelar Karya Seni Tari Budaya Lokal Implementasi Edukasi P-5, Kurikulum Merdeka

GAPURANEWS.ID | SUMEDANG –
SMPN 2 Tanjungsari gelar acara perpisahan kelas IX, Sabtu 24/06/2023. Sejumlah 343 siswa/siswi telah menerima kelulusan dan sekaligus pembagian raport kenaikan kelas VII & VIII, bertempat di halaman sekolah di Desa Jatisari, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Propinsi Jawa Barat.

Meriahnya acara perpisahan kelas IX dan kenaikan kelas, dirangkai dengan diadakan berbagai macam penampilan tari seni kreasi budaya hasil Karya siswa – siswi sekolah tersebut.Acara demi acara terus berjalan lancar dan penuh khidmat, acara yang bertema semangat menuntut ilmu menggapai cita – cita demi meraih kesuksesan untuk masa depan yang gemilang.

Di tempat terpisah Sudrajat S.pd.M, Mpd saat di wawancara awak media GapuraNews terkait pelaksanaan acara Paturaytineung serta pelepasan siswa/siswi menuturkan, ‘kami sebagai Kepala Sekolah SMPN 2 Tanjungsari pada acara ini berkaitan dengan kegiatan kenaikan kelas VII dan VIII, merupakan rasa syukur kenaikan kelas khusus kelas VII & VIII di sertai juga berupa gelar karya pentas seni budaya sebagai wujud untuk menggali potensi dari program – program yang seiring dengan Kurikulum Merdeka, itu yang di pamerkan merupakan program unggulan sekolah berkaitan dengan P – 5 adalah : Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Salah satunya : – SAKE – SAPO Penanaman Jeruk singkatan dari Satu kelompok satu pohon berupa budidaya Tabula POT.”

Kedua hasil olahan makanan kade demes yang bahannya dari kulit singkong, yang diolah untuk menjadi makanan yang punya nilai ekonomis harga jual lebih tinggi, yang di olah berupa produk seperti, Baso, Sosis dan makanan makanan lainnya. “Dan itu betul – betul murni dari hasil Karya program kegiatan Pra – karya, Seiring dengan Implementasi dari Kurikulum Merdeka, untuk mendidik siswa/siswi bahkan hasilnya sudah dapat dilihat dan dipamerkan melalui Stand dan Bazar, ” ucapnya.

“Saya ingin projek Penguatan Profil Pelajaran Pancasila diketahui oleh orang tua siswa supaya menjadi sebuah kebanggaan. Orang tua mengetahui di sekolah ini bisa menghasilkan membuat produk sehingga tumbuh sebuah kemandirian dari siswa ketika sudah lulus itu, punya bekal di kemudian hari,” ungkapnya

“Karya ini ditampilkan seiring SMPN 2 Tanjungsari satu – satunya sekolah di Kabupaten Sumedang yang kebetulan mendapat kepercayaan sebagai Pailoting, sebagai sekolah berketahanan iklim di bawah binaan bimbingan dari SEAMEO, yaitu sebuah lembaga dibawah Dirjen DPK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Salah satu prodak P – 5 berkaitan dengan pengolahan Keudemes dari makanan, itu mereka meminta untuk membuat sebuah modul yang akan dijadikan sebuah usulan dari SEAMEO tersebut, sebuah kelembagaan di bawah naungan UNESCO, yang kebetulan untuk sekolah ini, berwawasan lingkungan hidup dan sudah menerapkan program ketahanan pangan untuk mengantisipasi kedepannya terjadi pemanasan global mengurangi Emisi karbon, itu salah satunya. Dan Alhamdulillah ada kaitannya dengan pengolahan limbah sampah di sekolah berkaitan dengan sekolah berketahanan Iklim sehingga apa yang dipamerkan dalam gelar karya, Sebuah Implementasi kegiatan dari pengembangan sekolah, Waktunya bersama perpisahan dan kenaikan kelas,” ungkapnya.

Lanjut Sudrajat, Harapan kedepannya ingin para siswa/i dan guru berwawasan lingkungan dan SMPN 2 Tanjungsari menjadi Duta Lingkungan, supaya bisa mengimplementasikan mengajak orang tua dan masyarakat mencintai pohon untuk bercocok tanam, baik di sekolah maupun di rumah ataupun dilingkungan masyarakat. Rajin bercocok tanam supaya menghasilkan sebuah solusi ketika terjadi krisis pangan. Terkait dalam pengolahan limbah sampah plastik jangan sampai di bakar sehingga bisa menyebabkan meningkatnya volume Karbon, memicu pemanasan Global, itu salah satu yang di Gembor – gemborkan dari UNESCO.

Sekolah ini kedepannya mengikuti lomba – lomba yang biasanya dari Negara – negara ASEAN, “Alhamdulillah tahun kemarin SMPN 2 Tanjungsari mengikuti lomba salah satunya adalah Pembuatan Video Klip SAKE – SAPO, yang bisa ditampilkan dalam hari Guru Internasional dan masuk Finalis di Jepang, ” pungkasnya. (U.Samsudin/team IWOI).