GAPURANEWS.ID | KARAWANG – Berawal dari permintaan sumbangan Rp. 3 juta terhadap sejumlah 660 orangtua siswa kelas X, SMK Negeri 1 Karawang kini menjadi sorotan publik.
Hal itu diduga terungkap pasca adanya keluhan dari orangtua siswa SMKN 1 Karawang.
Diketahui, permintaan sumbangan tersebut, guna menunjang program Kepala Sekolah SMKN 1 Karawang tahun ajaran 2022-2023.
Ketua Komite SMKN 1 Karawang Drs. Endang Supriatna, M.Pd mengatakan, pihaknya meminta sumbangan tersebut sifatnya tidak mengikat dan telah disepakati orangtua murid dalam forum rapat, juga dihadiri Saber Pungli Karawang.
“Ketentuan Rp. 3 juta bukan dari kami dan sekolah. Ini hasil musyawarah dengan orangtua siswa. Setelah disepakati mereka menandatangani berita acara dari perwakilan jurusan,” kata Endang saat mengklarifikasi terkait sumbangan di ruang rapat SMKN 1 Karawang, Selasa (14/3/2023).
Lanjut dia, bagi siswa lewat jalur Kategori keterangan tidak mampu (KTM) ada sekitar 20 persen tak diminta sumbangan dari jumlah siswa 800-an.
Terkait pembayaran sumbangan itu, kata dia, bisa dilunasi langsung atau dicicil. “Jadi tidak ada bahasa dalam rapat itu keharusan karena kategorinya sumbangan,” ucapnya.
Kata Endang, ketika itu saat di forum rapat, Kepala Sekolah SMKN 1 Karawang menyampaikan program sekolah dan kebutuhan dari rencana anggaran biaya selama 1 tahun sekitar 11 miliar.
Namun, dia menyebut, setelah dikalkulasikan total dana masuk dari pemerintah baik dari pusat maupun provinsi selama 1 tahun hanya 8 miliar. “Jadi kekurangannya 3 miliar ucap
Endang menjelaskan, permintaan sumbangan itu guna menunjang program kegiatan sekolah yang tidak bisa tercover oleh anggaran sekolah baik itu dana BOS pusat maupun BPOD Jawa Barat.
“Sampai saat ini bulan Maret baik dana BOS maupun BPOD belum turun,” tandasnya.
Bahkan dia menyebut, dana dari provinsi (BPOD) itu yang dibayarkan hanya 7 bulan saja.
Sementara, Kepala Sekolah SMKN1 Karawang Drs. Muktar, M.T menyatakan, permintaan sumbangan tersebut, tak ada paksaan dan di keharusan ucap nya
“Itu komitmen pihak sekolah dan orangtua murid, kesanggupan menyumbang,” terangnya.
Dia pun menegaskan, bagi orangtua siswa tak sanggup atau enggak mampu membayar penuh tak menjadi masalah.
Tetapi kata dia, hal terpenting orangtua siswa dapat berpartisipasi menyumbang biaya kebutuhan sekolah.
Disinggung program sekolah yang dicanangkan itu, dia menyebut pihaknya akan membangun dak sekolah 40 meter X 13 meter dan kebutuhan ekstrakurikuler sekolah selama satu tahun ucap kepala sekolah ( u aditia)