Daerah  

Revitalisasi Bahasa Daerah, Balai Bahasa Prov. Jabar Gelar Koordinasi dengan Penggiat Bahasa Daerah dan Sastrawan

GAPURANEWS.ID | BANDUNG – Dalam merevitalisasi bahasa daerah, Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan koordinasi dengan penggiat bahasa daerah dan sastrawan yang berada di Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan di Hotel El Royal, Kota Bandung, Jum’at (10/2).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Dinas Pendidikan Prov. Jabar, Dinas Pendidikan Kota Bandung, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Jabar, RRI, Pemprov Jabar, komunitas penggiat bahasa, sastrawan, dan Ikatan Duta Bahasa Jawa Barat.

Kegiatan ini bertujuan dalam menjaga dan besilaturahmi para Komunitas Penggiat Bahasa Daerah dan Sastrawan di Provinsi Jawa Barat, guna merivatilisasi kembali bahasa daerah dalam penulisan dan perkembangan bahasa baru yang ada pada kondisi saat ini.

Pada kesempatan tersebut, Dr. Herawati, S.S., M.A., selaku Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat menyampaikan, “Jadi kegiatan ini merupakan rangakaian dalam pelaksanaan revitalisasi bahasa daerah, sebagai koordinasi awal dengan para pemangku kepentingan. Karena betapa pentingnya penggunaan bahasa daerah di ruang publik dan di beberapa aspek kehidupan.”

“Kita bisa melihat bahwa modernisasi dan globalisasi itu tentu akan mempengaruhi karakter dalam budaya ini, juga menjadi salah satu tantangan untuk kita dalam mempertahankan bahasa daerah. Karena sesuai dengan konsep Tri Gatra Bangun Bahasa yaitu utamakan bahasa indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing , sebagai amanat dari undang-undang no 24 tahun 2009 mengenai bendera, bahasa, lambang negara, serta lagu kebangsaan,” jelasnya.

Lebih lanjut Herawati menjelaskan, dalam hal ini kepada para penggiat bahasa, sastrawan, juga para pemangku kepentingan yang ada di lembaga pemerintah dan juga masyarakat yang menjadi pemerhati atau menutur jati bahasa sunda, untuk dapat melaksanakan program revitalisasi bahasa daerah tahun 2023. Karena ini adalah program yang ketiga kalinya untuk Jawa Barat.

“Jadi untuk program di Jawa Barat tentang revitalisasi bahasa daerah yang pertama sudah dilaksanakan pada tahun 2021, lalu di tahun 2022, dan berlanjut di tahun ini yang berkaitan dengan semua program yang ada di Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, juga sekaligus meneguhkan dan mengantarkan saya supaya bisa melaksanakan tugas dengan baik,” tuturnya.

Herawati berharap, pelaksanaan revitalisasi bahasa daerah di tahun 2023 ini bisa terlaksana dengan baik.

“Kami berharap bahwa partisipasi dari masyarakat dan para penggiat bahasa, sastra, dan budaya sunda bisa berpartisipasi lebih banyak lagi. Tentunya sikap positif anak-anak dan generasi muda juga para tunas-tunas bahasa sunda bisa tumbuh dengan baik dan mereka bisa mencintai bahasa sastra sunda,” tandasnya. (red)