GAPURANEWS.ID | Kab. Bandung – Adanya informasi bahwa pihak SMPN 1 Dayeuhkolot tidak mau membayar langganan koran para wartawan setelah kepala sekolahnya diganti oleh Ujang Juhana, wartawan GapuraNews mengunjungi sekolah itu, Rabu, 23 Juni 2022.
Kamid selaku Humas SMPN 1 Dayeuhkolot saat dikonfirmasi mengatakan, tidak ada lagi pembayaran untuk langganan koran, “Pers bukan kebutuhan primer, jadi tidak ada dana untuk media. Sekolah tidak mengeluarkan dana untuk yang sifatnya pengeluaran sampingan”. Ujar Kamid.
“Sekolah hanya fokus untuk pembiayaan kebutuhan pokok dan hal ini sudah dibicarakan bersama dengan Kepala Sekolah,” ucapnya.
Mendengar penuturan Kamid sebagai humas SMPN 1 Dayeuhkolot, wartawan menyampaikan keinginan untuk bertemu dengan kepala Sekolah, ingin memastikan keputusan yg dibuat tersebut. Hamid pun memenuhinya dengan mempertemukan Ujang Juhana Kepsek SMPN 1 dengan GapuraNews.
Mendengar penuturan yg disampaikan Kepsek menunjukkan kesesuaian dengan apa yg disampaikan Kamid selaku Humas.
Melihat tampilan fisik sekolah, wartawan merasa curiga bahwa ada yg kurang beres di SMPN 1 Dayeuhkolot. Papan nama sekolahnya saja sudah tak jelas terbaca, gedung cenderung terlihat kumuh, toilet tidak terawat.
Didalam lingkungan sekolah sedang ada pembangunan sebuah masjid. Kamid selaku Humas mengatakan, rencana anggaran pembangunan masjid senilai 1, 7 milyar rupiah yg berasal dari alumni. Pembangunan sudah 3 bulan, baru sampai pada pemasangan tiang-tiang besi.
Senin, 28 November 2022 wartawan GapuraNews kembali mendatangi SMPN 1 Dayeuhkolot, sesampai ditempat, satpam sekolah menyapa “masih penasaran, Pak?”, wartawan menjelaskan, bahwa tugas wartawan itu adalah berfungsi sebagai kontrol sosial, jadi tidak melulu memikirkan langganan koran yg tidak dibayar.
Wartawan menyatakan keinginan untuk bertemu dengan Humas atau kepala sekolah, dijawab dengan mengatakan “sedang mengajar”.
Dengan maksud sambil menunggu pak Kamid, wartawan menyampaikan niatnya mau ke warung yg ada dilingkungan sekolah tetapi satpam melarang “tidak boleh masuk kedalam lingkungan sekolah, ini sesuai dengan perintah pak Kamid,” ujarnya.
Wartawan terpaksa mencari warung di luar sekolah untuk menunggu.
Mengira Pak Kamid selaku Humas sudah bisa ditemui, wartawan kembali ke SMPN 1 Dayeuhkolot dan menanyakan hal itu, “satpam menjawab, “tidak ada informasi, panggilan telepon melalui hp tidak dijawab,” ucapnya. (Jerinsen Panggabean)